Belajar dari Masyarakat Alor

0

         Dengan menggabungkan metoda penelitian kebudayaan 
dan kepribadian dengan metoda-metoda lain, dilakukan penelitian 
yang jitu tentang masyarakat Alor, Indonesia. 

Cora Du bois bekerja selama 18 bulan di tengah-tengah orang Alor. Di pelajarinya bahasa Belanda, bahasa Melayu dan bahasa daerah. Dari berbagai macam metoda ternyata di temukan banyak sekali persamaan di antara laporan itu dan persesuaian dengan kesan yang diperoleh penulis etnografi tersebut. Metoda ini memperkecil kemungkinan adanya prasangka  dan subjektivitas dalam deskripsi kepribadian orang-orang Alor.

Emil Oberholzer, analis Rorschach, mengatakan bahwa orang Alor saling curiga-mencurigai dan tidak percaya satu sama lain. Dia memperoleh kesimpulan bahwa mereka itu pasif, tidak kreatif dan tidak mempunyai sesuatu tujuan yang membutuhkan usaha yang harus di pertahankan. Menurut anggapannya orang-orang Alor itu gampang sekali menyerah kepada ledakan emosi, rasa marah dan keinginan mengamuk. Mereka tidak mengenal rasa persahabatan yang akrab.





Analisa gambar-gambar mengemukakan, bahwa anak-anak itu diliputi oleh rasa kesunyian dan tidak memiliki daya kreatif. Kardiner mencatat, bahwa gambar yang berupa ayah tidak dijadikan teladan atau tidak diidealisir dan pembentukan superego mereka lemah sekali.

Aspek hidup apakah yang menghasilkan gambar yang menyedihkan ini?
Read More

Malam Pertama (Bagian II)

0



Persiapan yang matang
Jika pemahaman tentang aktivitas seksual sudah di ketahui, saatnya mempersiapkan diri untuk menikmati indahnya malam pertama. Dijelaskan psikolog Astrid Wiratna, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan agar malam pertama berlangsung indah.
Read More

Malam Pertama (Bagian I)

0
Tidak ada yang paling dinanti pasangan pengantin baru selain menikmati malam pertama. Agar sukses apa saja yang harus dipersiapkan?


Segala sesuatu memang selalu ada yang pertama, termasuk pertama bercinta. Untuk kali pertama sepasang pengantin menikmati  indahnya menjadi suami istri.
Mengungkapkan cinta terdalam antara suami istri dalam hubungan seksual. Sayangnya tidak sedikit pasangan yang gagal dalam menyelesaikan malam pertama mereka.
Ada saja permasalahannya. Seperti rumor bahwa perempuan selalu merasakan kesakitan ketika melakukan hubungan seksual untuk kali pertama. Atau ada juga suami yang ketakutan melihat tubuh istrinya. Akibatnya malam pertama menjadi malam peristiwa yang traumatis.
Padahal di katakan dr. Susanto Suryaatmadja,MS SpAnd seharusnya tidak seperti itu. Malam pertama seharusnya menjadi malam yang tidak terlupakan.
Karenanya pasangan pengantin harus memahami pendidikan seks. Sehingga tahu bahwa perempuan tidak perlu kesakitan ketika berhubungan seksual untuk kali pertama.
Read More