Malam Pertama (Bagian II)

0



Persiapan yang matang
Jika pemahaman tentang aktivitas seksual sudah di ketahui, saatnya mempersiapkan diri untuk menikmati indahnya malam pertama. Dijelaskan psikolog Astrid Wiratna, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan agar malam pertama berlangsung indah.


1.       Tidak harus di lakukan Malam Pertama
Astrid menuturkan, istilah malam pertama memang identik dengan malam setelah pernikahan dilangsungkan. “Tapi pasangan merasa lelah dengan segala ritul perkawinan, sehingga kurang fit untuk melakukan hubungan seksual. Jadi sebaiknya tunggu hingga pasangan siap untuk melakukannya agar malam pertama indah untuk di kenang,” kata ketua ikatan Psikologi Klinis itu.

2.       Menghias kamar tidur
Pasangan pengantin baru sangat rentan mengalami stess yang berakibat suasana hati menjadi kacau. Menghias kamar tidur dengan lilin dan aromatheraphy, member taburan bunga atau menyalakan music romantic sangat cocok untuk membangkitkan mood bercinta.

3.       Menunjukkan Perasaan
Pasangan yang telah  menikah hendaknya tdak malu-malu menunjukkan perasaan bahagia telah menikahi orang yang dicintainya. Bisa di mulai dengan mencium di kening, bibir, setelah itu mengumbar kata-kata mesra.
Perilaku mesra yang di tunjukkan bisa menjadi awal yang baik untuk melakukan hubungan seksual. “Jangan seperti di film-film yang biasanya langsung  asal berhubungan, tanpa melakukan rangasangan. Kata Astrid.

4.      Mempersiapkan tubuh dengan Baik.
Banyak rumor beredar tentang malam pertama yang menyakitkan. Nah seperti sudah dipaparkan diatas, sebaiknya awal aktivitasseksual dengan foreplay, ngobrol ringan, selanjutkan merangsan tubuh wanita dengan sentuhan.
“ Wanita itu makhluk yang lebih emosional, jadi terangasangnya  lewat sentuhan. Berbeda dengan laki-laki yang melihat saja sudah terangsang, “ tegas ibu dua anak itu.

5.       Menggunakan pakaian yang seksi
Untuk menambah kepercayaan diri seorang wanita sebaiknya menggunakan pakaian seksi. Hal ini penting dilakukan untuk membangkitkan mood kedua pihak sehingga orgasme pun dirasakan.

6.      Tidak perlu buru-buru
Bercumbu sebaiknya di lakukan dalam keadaan santai dan tenang.  Jika buru-buru melakukan penetrasi membuat salah satu pihak terutama wanita merasa sakit. “Jadi nikmatilah menit demi menit dengan sabar, “ katanya.

7.      Terbuka
Sebagai pasangan untuk selamanya keterbukaan mutlak diperlukan, apalagi menyangkut urusan ranjang. Menutupi ketidaknyamanan justru membuat hubungan seksual terjadi karena  keterpaksaan. Seperti orgasme palsu, atau kesakitan yang tidak diungkapkan. Hal seperti itu sebaiknya di komunikasikan agar kedua pihak merasakan kepuasan yang sama, “ saran Astrid.

selesai :)

0 komentar: