BETHE ( 5 karakter idola pecundang sejati) (Bagian II)

0

Berfikir setengah-setengah

Mulai saat ini maksimalkan otak Anda, optimalkan pikiran Anda. Kalau pikiran Anda setengah-setengah bergabung si suatu lembaga, organisasi, perusahaan, atau kampus tertentu, maka Anda sudah merusak masa depan Anda sebelum Anda melangkah.

Jika Anda tidak meniatkan sebuah tindakan, sehingga Anda berfikir setengah-setengah, maka potensi yang akan Anda keluarkan setengah-setengah pula, sehingga hasil yang Anda capai pun setengah, bahkan kurang atau minus.
Berfikirlah secara utuh, karena hanya orang-orang yang berfikir utuhlah yang bisa mengubah hinaan menjadi energy, dan mengubah cacian menjadi motivasi.

Hati-hati dengan pola pikir Anda !
Jika Anda memprogram bahasa pikiran Anda dengan program yang negative, maka negativelah hidup Anda.


Misal, jika pikiran Anda mengatakan bahwa pelajaran Matematika itu sulit. Maka itulah yang terjadi, sebab itu sudah menjadi planning tersirat Anda.
Buanglah kosakata “sulit” dalam kamus motivasi Anda. Ubahlah kata sulit dengan “menantang “ atau perjuangan yang luar biasa. Sehingga katakanlah bahwa Matematika itu pelajaran yang menantang. Ingatlah jika Anda sudah memprogram otak Anda demikian, maka Anda akan semangat  bukannya loyo.
Jika Anda menjejali pikiran Anda dengan pikiran-pikiran takut, ragu-ragu dan kebencian, maka akan timbul autosugesti yang mengaktifkan sikap Anda sehingga pikiran-pikiran buruk tersebut benar-benar menjadi kenyataan.

Cobalah memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negative yang muncul dalam benak Anda. Anda bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody’s perfect dan it’s okay if I made a mistake. Jangan biarkan pikiran negative berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong.

Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskan untuk kemudian di review kembali secara logis dan rasional.
Gunakanlah self-affirmaion untuk memerangai negative thinking yaitu berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri.

Ingat, semuanya di awali dari cara berfikir..


Perhatikan rumus kemantapan berfikir berikut :



Irisan Semau Gue
Ini adalah pertemuan antara kondisi “Saya ingin” dan kondisi “Saya bisa” tetapi bukan dalam korido “saya seharusnya”
Artinya saat ini ia melakukan sesuatu yang ia inginkan dan ia bisa, tetapi sebenarnya ia tidak seharusnya melakukan hal itu.
Contoh : melakukan perbuatan-perbuatan maksiat: seperti zina.

Irisan Cita-cita
Ini adalah pertemuan antara kondisi “saya ingin dan kondisi “saya seharusnya” tetapi bukan dalam kondisi “ saya bisa”
Artinya saat ini ia melakukan sesuatu yang ia inginkan dan memang seharusnya ia melakukan hal tersebut, tetapi sayangnya ia terlalu sering gagal sebab ia belum “bisa melakukannya dengan baik”.
Contoh :
Seseorang yang ingin menjadi analis kimia, ia seharusnya menjadi analis kimia sebab ia adalah sarjana kimia. Tetapi ia terlalu sering gagal dalam melakukan berbagai percobaan kimia lab nya.

Irisan Paksarela
Ini adalah pertemuan antara kondisi “Saya Bisa” dan kondisi “Saya seharusnya” tetapi bukan dalam kondisi “Saya Ingin”
Contoh :
Seorang guru SD, dan ia memang seharusnya menjadi guru SD sebab ia pintar mengajar dan ia harus mencari nafkah untuk keluarganya. Tetapi sebenarnya ia ingin menjadi Dosen. Saya yakinkan  kepada Anda, selama ini serius menjadikan Dosen sebagai impiannya maka status nya saat ini sebagai guru SD yang ikhlas, cerdas dan ia bekerja secara tuntas, maka kemungkinan ia akan mendapat prestasi.

Irisan Suka rela/Puas/Mantap
Inilah pertemuan antara 3 kondisi yang luar biasa, kondisi “saya bisa”, kondisi “saya seharusnya”, dan kondisi “saya ingin”
Maka bersyukurlah kepada yang Maha Kuasa dan tingkatkan terus prestasi yang Anda capai.

Enggan Memutuskan dan Enggan Mencoba

Ketahuilah, salah satu rumus kegagalan adalah ketika seorang berusaha untuk membahagiakan semua orang yang ia kenal atau yang ia hormati, padahal hidup ini adalah plihan-pilihan pengorbanan, dan tentunya pilihan kebahagiaan.


Percayalah jika Anda ingin membahagiakan semua orang. Maka hidup Anda akan bias. Anda tidak pernah bisa mengatur hidup Anda sendiri, Anda pun tidak berkuasa atas diri Anda sendiri.

Ingatlah, selama suatu “ketegasan” hanya dalam rangka perencanaan, misal “besok saya akan tegas”..atau “lusa saya akan mulai tegas kepadanya”, dan seterusnya, maka bisa jadi tak akan pernah ada ketegasan, kecuali rencana Anda untuk tegas. Itu sebabnya tegaslah Anda terhadap diri Anda, terhadap impian Anda, dan terhadap orang lain.

Yang perlu Anda Ketahui adalah ketika Anda belajar menolak maka insyaallah Anda pun akan lebih siap untuk ditolak, yang artinya Anda siap untuk sukses.


Maka resepnya adalah bahagiakanlah orang lain dengan tanpa menzalimi diri Anda sendiri.
Sesungguhnya orang yang sukses itu labih banyak gagalnya dari pada orang yang gagal. Sering mencoba sering gagal, tak pernah mencoba tak pernah gagal. Tidak masalah berapa kali Anda Gagal, sehingga lebih baik Anda mencoba lalu gagal, dari pada Anda gagal mencoba.

Jika seorang gadis menggoreng tempe dan tempenya gosong, maka yang gosong adalah tempenya bukan gadisnya. Jika suatu saat nilai ujian Anda buruk, maka yang buruk adalah nilainya, bukan Anda. Yang gagal adalah peristiwanya bukan pelakunya.

Katakan: “Saya tidak sedang gagal, tapi sedang mendapat banyak pelajaran hidup”
Ketika Edison pada percobaan yang ke 995 baru berhasil menemukan logam yang sesuai untuk dibuat lampu pijar, maka inspirasi beliau kepada kita adalah bahwa sesungguhnya ia tidak pernah gagal tetapi ia telah berhasil menemukan cara yang tidak sesuai sebanyak 994 kali untuk membuat lampu pijar.

Itulah sebabnya, buatlah keputusan penting dalam hidup Anda sekarang juga, dan kerjakanlah dengan tekad yang bulat, jangan hanya menunggu instruksi orang lain, bunyikanlah klakson yang Anda miliki, nyalakanlah lampu yang Anda banggakan dengan  cara membuat obrolan-obrolan menarik dengan para fans Anda untuk membicarakan komitmen-komitmen impian Anda.

Penelitian membuktikan bahwa 80% keberhasilan seseorang, salah satunya bergantung kepada sejauh mana ia telah melakukan Showing up.

Ingatlah selalu, bahwa seorang pemenang bukanlah seseorang yang harus melakukan sesuatu yang berbeda, tetapi seringkali seseorang yang sukses hanya melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.

lanjut Bagian III...

resumed from: Bethe (5 karakter idola pecundang sejati), Aris Ahmad dan Zen El Fuad, 2007


0 komentar: